Selasa, 11 Oktober 2011

The Thing That I Always Wondering

Pada waktu ini, dimana jalanan udah mulai sepi, kebanyakan orang udah tidur, ayam juga pada tidur! (Ok, abaikan yang satu tadi). Gue suka berfikir tentang 'Hal apa sih yang bisa bikin orang seneng?'.

Rasanya gue pengen banget jadi bintang iklan sabun mandi. Tau kan? Yang tadinya gue keliatan begitu lusuh, gembel, tiba-tiba aja setelah pake produk sabun itu, gue berubah menajadi seonggok manusia ganteng berbadan wangi semerbak bunga kuburan.


And i think that, kayak nya sabun bisa jadi alternatif buat hidup gue keliatan lebih seneng. It Should Mean Something.


Waktu menjelang Akhir kelas tiga SMA dulu, kehidupan gue dan temen-temen gue bakal di tentukan oleh dua hal. Yak! Lulus Ujian Nasional dan tembus USM (Ujian Saringan Masuk) Universita Negeri.

Temen-temen gue kayak nya bakal keliatan seneng banget kalo sampe bisa keterima di HI - UGM, FIKOM - UNPAD ata Kedokteran - UI.
But the trouble is: MASUK PERGURUAN TINGGI ITU ENGGAK GAMPANG!!! Peluangnya, untuk orang yang IQ-nya terkubur di inti bumi kaya gue ini, kecil banget.

So, buat gue masuk Perguruan Tinggi Negeri itu bisa disimpulkan 'Setahun Penuh Ngesot Di Aspal'. Karena emang harus sampe ngesot-ngesotan untuk bisa masuk ke Universitas Negeri.

Mendekati Tes USM tersebut, nyokap gue jadi lebih Over Protective, nyuruh gue untuk lebih Intens belajar, gak boleh keluyuran malem-malem, pokoknya dijaga banget deh!. Dan semua temen gue mendadak jadi Freak! ada yang sibuk baca-baca buku, ikut les bimbel tambahan diluar sekolah, sementara gue cuma duduk-duduk ganteng aja di kantin. Bukanya gak mau berusaha, gue cuma ingin memasrahkan semuanya pada yang kuasa. Prinsip yang gue pegang ketika akan menentukan masa depan ini : ' masuk ya syukur, gak masuk ya woles aja'.

Gue bukan Typical orang yang selalu ingin memaksakan kehendak, memacu kemampuan melebihi impian. Dan dengan berbekal prinsip Woles tadi, gue akhirnya resmi jadi Mahasiswa Perguruan tinggi Swasta di Jakarta.

Dan kebetulan gue baru aja mulai kuliah perdana beberapa waktu yang lalu. Belum banyak yang gue lakukan di awal-awal kuliah ini. Paling kalo lagi ada kelas itu, gue lebih sering bereksperimen, kaya meneliti: 'Lebih asin mana? Upil dari Bolongan idung sebelah kiri atau kanan?'.
Atau ketika ada kelas ilmu statistik yang mesti menghapal rumus, menghitung angka mengunnakan kalkulator yang tombolnya lebih banyak dari kalkulator pada umumnya, ujung-ujungnya gue cuma membuat gambar ini pada screen kalkulator tersebut

( . ) ( . )


Waktu gue dan temen-temen gue di sambut oleh kelas Bahasa Inggris, kebetulan waktu itu gue pertama kalinya dapet kelas Bahasa inggris di tingkat kuliahan, semua temen gue udah mulai panik dalem ruangan di lantai tiga salah satu gedung dikampus gue. kita semua menebak kalo dikelas ini pasti akan ada sesi 'Introduce Your Self' nya, sama kaya baru-baru masuk SMA dulu. Dan yak! Bener aja begitu dosenya masuk kita disuruh memperkenalkan diri kita masing-masing sambil stand up in front the class.


Petir bersahutan, daun-daun pohon jati berguguran, MAMPUS GUE!!!

English Language gue masih berantakan, takut dan malu campur aduk jadi satu.
Temen-temen sekelas gue pasti jago-jago nih.

Dosen pun duduk, sambil melihat deretan nama Mahasiswa baru di kertas Absen.


'Alright Class !, introduce your self start from the front!'
Suara dosen memecah keheningan kelas.

Temen gue yang tau kalo sesi pengenalan diri ini dimulai dari barisan depan, medadak pindah semua kebarisan belakang
Gue yang agak sedikit telat berfikir tetep duduk ganteng di depan dosen.

satu-persatu temen gue berdiri memperkenalkan diri meraka masing-masing di depan kelas

'My Name Is Anton' kata temen gue kalem 'I Live di jakarta deket International Airport of Halim' sambung Anton belepetan. Anjis! Gue kira cuma gue doang yang bakal ngomong belepetan, ternyata masih ada mahasiswa mabok bahasa Inggris selain gue. Akhirnya gue kebagian memperkenalkan diri dan Yak! dengan sedikit compang-camping gue sukses memper (malu kan) kenalkan diri.

'Now, it's your turn ladies, introduce yourself!'
suara merdu dosen memecah keheningan kembali.

sekarang giliiran para cewek-cewek dikelas gue untuk memerkenalkan diri.

'Hai Guys! my name is Dini' kata Dini, temen gue, kalem.
'Hai' sambut temen-temen yang lain dengan penuh kegaduhan

'ok Dini, now, let me ask you about 'why you choose IISIP to continue your studies?'
tanya Dosen pada Dini.

Hening mendadak

Gue diem, Dini diem, semua temen gue diem, kecuali si anton yang gak habis pikir kenapa bisa sebegitu ngehenya dia saat sesi pengenalan diri tadi, kasian anton.

'Because . . . ' Dini menghentikan pembicaraanya

Dosen gue menyemangati dini , satu kelas menunggu Dini dengan penuh pengharapan seperti melihat seorang ibu yang sedang berjuang dalam proses melahirkan anaknya.

'Because i . . . i mau jadi Reporter' gubrak!!!! satu kelas cekikikan . . .

dosen gue yang gak bisa denger jelas omongan Dini menanyakan kembali, 'excuseme Dini, i can't hear what you've said, repeat it please!'

'Reporter mom' Dini berucap dengan penuh penekanan
'What Harry Potter?' dosen gue menyambung
'REPORTER !!!' Dini membenarkan asumsi ngaco si dosen

Jeglek!!! kelas kembali rame, semua temen gue ketawa lagi.

Suara, anton yang paling dominan kedengaran, dia ngerasa bahwa ada seonggok manusia yang kisah peng-introduce-an dirinya lebih ngehe dari kisah dia tadi, anton bener-bener ketawa puas.

Dan kelas bahasa Inggris pun berakhir dengan tawa temen-temen sekelas gue.
kita semua berhamburan keluar kelas.

Gue Bersiap untuk pulang, bergegas menuju statsiun kereta Lenteng Agung menjemput KRL tujuan Bogor, yang akan mengantar gue kembali ke peraduan gue yang sebenarnya, Yak! Rumah, tempat nyokap gue menunggu dengan harap-harap cemas kepulangan anaknya ini dari kampus. Tempat dimana saat gue pulang, nyokap selalu menjamu gue dengan teh manis hangat, Tempat dimana saat gue pulang, nyokap selalu menyambut gue dengan antusias 'Wah anak mamah udah kuliah nih yeee'.

Hujan pun turun beringas saat gue memacu langkah menuju Stasiun.


Hemmm gue selalu suka bau tanah kering bercampur aroma hujan yang membasahinya.

Ada Romantisme tersendiri yang hujan tunjukan, entah apa. Mungkin itu datang dari percampuran rasa cemas untuk segera berteduh di Veron stasiun, atau pengharapan agar dapat melihat pelangi seusai hujan turun.

Akhirnya gue tiba di stasiun, membeli secarik karcis KRL Ekonomi tujuan Bogor.

gue menyusuri veron stasiun kereta sembari melihat-lihat bangku kosong untuk sekedar gue duduki sambil menunggu kereta yang belum transit di stasiun ini.

Gue duduk.

Menyeka keringat yang bercapur air hujan di kening gue, merebahkan badan pada tiang-tiang penyangga veron stasiun yang mulai karatan.
Mendengarkan playlist lagu di handphone gue sambil nyanyi-nyanyi sumbang yang tersamarkan oleh bunyi rel kereta ditempa hujan.

Gue seneng saat gak bisa denger suara gue sendiri, saat di bungkam tanpa sengaja, saat itu pula, percikan hujan membawa gue kembali merenung, merenung sendiri dibalik kacamata gue yang berembun. Hujan membawa kembali renungan itu.

Renungan tentang 'Hal apa yang sih yang bisa bikin orang seneng?'

Seperti kata Haruki Murakami dalam bukunya Kafka On The Shore:

“It's like Tolstoy said. Happiness is an allegory, unhappiness a story.”

Dan yang gak gue sadari adalah, antusiasme nyokap yang begitu berlebih melihat anaknya menempa pendidikan di Universitas adalah Hal yang selama ini gue cari, The thing that i always wondering.

Sebegitu excited dan terharunya nyokap ngeliat anaknya pake almamater yang gak semua orang bisa pake.

Dan untuk sementara waktu, inilah kesenangan yang selama ini gue cari-cari.

Jumat, 02 September 2011

Semua tentang hari ini.

Dan jika kita berada di pagi hari jangan pernah menunggu sore datang! Hari ini yang akan & harus kita jalani. Bukan kemarin yang telah pergi dengan segala kebaikan & keburukanya. Bukan pula besok yang belum tentu datang. Hari ini, matahari menyambut pagi, menyapa siang dan meninggalkan malam, inilah hari kita.

Saat untuk kita mungkin tinggal hari ini jadi anggap saja masa hidup kita tinggal hari ini. Coba untuk berfikir Seakan - akan kita dilahirkan hari ini dan akan mati dihari ini juga. Dengan begitu hidup tak akan terasa mencabik - cabik diantara gumpalan keresahan, kesedihan atau duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidak-pastian dan acapkali menakutkan.

Hari ini, sebaiknya kita curahkan seluruh perhatian, kepedulian dan kerja keras. Perhatian penuh pada keadaan sekitar, pada kesehatan jiwa dan raga, serta perbuatan baik pada sesama.

Sekarang, hari dimana kita hidup! sekarang saatnya membagi waktu dengan bijak. Menjadikan setiap menit laksana ribuan tahun dan detik laksana ratusan bulan.

Tanam sebanyak mungkin kebaikan, petik sebanyak mungkin kesuksesan.

Kencangkan sabuk pengamanmu kita melesat menembus alam keabadian. Bersama nikmaati hari ini dengan suka cita! Terima segala kejutan, rezeki, istri, suami, kekasih, tugas, rumah, ilmu, jabatan atau apapun dengan penuh ke-ikhlasan.

Percaya akan diri sendiri, semangat dan tekad yang kuat akan menundukan diri untuk berpegang pada prinsip "Aku hanya akan hidup hari ini" Prinsip ini yang akan menuntun kita menyibukan diri setiap detiknya untuk selalu memperbaiki keadaan.



Big Love

~ Agie ~

Kamis, 04 Agustus 2011

Di dunia ini, gak ada yang bener-bener instan.

Gue sadar, sadar banget 'There's no something instan in this world'.

Termasuk Mie instan? kenapa? kan namanya Instan. Namanya doang yang 'instan' tapi untuk memakanya, for making it to be a bowl of noodle kita harus membuatnya step by step, mulai dari nyiapin airnya, masaknya, tetek-bengeknya, sampe itu bener-bener jadi mie yang siap di santap. Gak ada yang bener-bener instan.

See? Bahkan untuk membuat mie yang berlabel 'Instan' aja kita masih harus mengolahnya. Kalo pun ada sesuatu yang instan, i guess it will be no longer.


Gue ambil contoh tentang instan itu yang mungkin lo semua udah pada tau.

Ajang pencarian bakat menyanyi misalnya.
Setelah salah satu dari talent ajang itu juara, awalnya mungkin masih banyak tawaran nyanyi off air atau on air tapi dua atau tiga bulan berikutnya nama mereka mulai redup, jarang kedengeran lagi. Kalo pun kedengeran, mentok-mentok mereka nyanyi di acara kawinan atau sunatan masal.
Beda sama penyanyi yang bener-bener merintis karir nyanyi nya dari nol, mereka dan karya-karyanya bakalan tetep dikenang walau udah gak eksis lagi. Alm. Chrisye contohnya.

Berangkat dari pemikiran tentang instan itu tadi, gue mencoba untuk enggak lagi menuruti kehendak yang kalo gue bilang harus, pada saat itu juga secara instan kehendak gue harus terpenuhi.

Setelah lulus SMA, entah kenapa seperti ada sesuatu yang mendoktrin mind-set gue 'Wake up gie! Lo udah lulus sekarang and not wearing your Highschool uniform anymore dan bukan lagi anak sekolahan yang harus menye-menye minta sesuatu sama orang tua lo!.'

Gue diem sejenak.

Harus gue akui, jama gue Sma dulu gue termasuk anak yang manja apalagi sama nyokap. Gue selalu nuntut ini-itu dan lagi-lagi secara instan tuntutan gue harus terpenuhi.
Gue juga termasuk ABG labil jama SMA dulu, masih dalam tahap pencarian jati diri gitu soalnya.

Pendirian gue juga masih Power Steering masih gampang dibelok-belokin, kalo liat video tentang petualangan gitu atau tentang gimana caranya survive di alam bebas kaya ngebangun tenda sendiri, makan tanaman yang berpotensi untuk dikonsumsi, dan sebagainya gue langsung pengen nyasar ke gunung.
dan yang lebih bego kalo abis liat film-film superhero gitu kayak Batman, Superman, gue langsung pengen beli baju Power Ranger. Emang labil, Dobel labil malah tapi itu dulu.

Sekarang, untuk sekedar minta uang jajan sama nyokap rasanya tuh malu banget.

Based about it, sebelum gue masuk kuliah dan belajar di tingkat Universitas. Gue mencoba untuk Learn something new like cari uang sendiri, niatnya sih pengen tanggung jawab buat menggantikan handphone gue yang ilang yang dibeliin orang tua gue. Ya walaupun nyokap-bokap masih sanggup untuk negebeliin yang baru.

Gue cari pengalaman kerja kaya gini supaya kelak gue gak kaget ketika harus melamar kerja lulus kuliah nanti. Toh! gue kuliah kan ujung-ujungnya buat cari duit juga.

Well, Tuhan memudahkan jalan gue untuk tau kalo nyari duit itu gak instan, gak segampang lo ngupil, gak senikmat lo have sex. nyari duit itu SUSAH men!.

After all, akhirnya gue dapet kerja juga lulus SMA. Kerjanya juga enggak yang berat-berat banget kaya gendong Prety asmara. Gue kerja sebagai typist disalah satu toko komputer di daerah Cibinong.

Dan ditempat kerja ini, banyak hal-hal baru yang gue pelajarin seperti 'Jangan sesekali ngetik pake kelingking doang karena itu gak penting' (nenek-nenek goyang ngebor juga tau itu gak penting). Intinya gue belajar tentang segala macam tetek-bengek susahnya kerja ditempat orang sampe-sampe tetek gue bengek beneran dan gue juga belajar mendisiplinkan diri terhadap sebuah pekerjaan kaya gak boleh dateng telat ketempat kerja, gak boleh begini-begitu, aaaaaahhh susah deh pokoknya.

Tapi setelah berusaha keras dan terus belajar, I DID IT MEN!!! I DID IT !!!

Finnaly, gue dapet gaji pertama dan rasanya itu super-duper-menyenangkan. Now i know betapa puasnya membeli sesuatu lewat hasil keringet sendiri. sya la la~

Dan pelajaran yang gue dapet adalah, im not going to be arrogant karena udah bisa cari duit sendiri tapi ini lebih kepada: walau gue belom bisa ngasih apa-apa sama nyokap-bokap, at least gue bisa sedikit mengurangi kebiasaan meminta sama mereka.

Terimakasih tuhan, untuk semua kebetulan-kebetulan yang engkau berikan.

Rabu, 29 Juni 2011

Life goes on even though we want it to stop.

Semuanya keliatan begitu normal.

Hari itu gue masih kelas dua Sma di SMAN 3 Cibinong, Gue duduk dipelataran taman sekolah.
Bel istirahat baru aja bunyi, Gue ngeliatin keadaan di sekeliling gue, semuanya keliatan normal-normal aja. Playlist handphone gue lagi mainin Take me with you-nya secondhand serenade.

Didepan gue ada anak Sma yang lagi pacaran, di luar gerbang ada tukang Ojek yang lagi nungguin penumpang, gak jauh dari tukang ojek ada tukang gorengan yang lagi dagang. Semuanya keliatan normal-normal aja.
Padahal, siapa tau orang yang lagi pacaran tadi baru aja abis berantem atau tukang ojek itu lagi ngejer setoran buat ngebiayain operasi anaknya yang abis nelen oli motor atau tukang gorengan tadi baru aja nelen kompor.
Siapa yang tahu?.

Dan buat mereka gue pun pasti keliatan normal-normal aja, yep! Gundala putra geledek berkacamata. Padahal mereka gak tahu kalo dibalik kaca mata ini, mata gue lagi berkaca-kaca, dibalik tubuh kurus ini hati gue baru aja remuk, hancur minah musnah, pecah tak bersisa. Perjuangan selama satu tahun di kelas satu sampe akhirnya berani buat nembak satu cewek di kelas dua, Sukses dengan terucapnya kata "DI Tolak". Hebat.

Dan ya!, apa peduli mereka terhadap hati gue yang remuk ini?. Anak Sma itu akan terus asik pacaran, tukang ojek itu akan terus beraktivitas dengan motornya, tukang gorengan itu akan terus nelen kompor eh akan terus jualan gorengan. Seberat dan se-complicated apapun hidup gue orang lain akan terus jalan dengan hidupnya masing-masing. That how life's work, life will go on.

Playlist di handphone gue mainin But Honestly-nya Foo Fighters,
dan lagu ini membawa ingatan gue kembali ke satu tahun yang lalu dimana gue masih berani ngobrol sama dia, masih bisa ngeliatin tingkah nya dengan senyum, sebelum hati ini remuk redam karena di tolak dan gue bisa sampe segininya karena dia beda banget, Beda.
Dulu, Kita sering mencari sesuatu yang bisa kita ketawain bareng-bareng, entah itu kebiasaan konyol gue yang sering ngupil pake tusuk gigi atau untuk sekedar sharing hal-hal kecil sepulang sekolah. Kita terus cekikikan sampe-sampe kita gak sadar kalo sekolahan udah sepi dan kita sukses di usir satpam.

Ditengah suasana yang mendayu ini Foo Fighters terus berkumandang di telinga gue

Don't take what I don't need
(Give me back my peace of mind)
Don't say what I don't need
(Give my back my precious time)
No way you'll silence me
You'll see


Dia yang bisa buat gue nyengir, dia juga yang bisa buat gue begitu rapuh.

Waktu terus berjalan sampai akhirnya gue naik ke kelas tiga dan lulus, selama di kelas tiga gue mencoba untuk ngelupain semuanya tentang dia. entah itu dengan gue main sama temen-temen gue, cari cewek lain atau apalah gue lakuin, Gue janji untuk lupain semuanya.
Dan mulai dari nol lagi buat nyusun kepingan puzzle hati gue yang remuk
walau berat tapi gue akan terus coba, coba dan coba buat ngelupain semuanya.

Dan gak kerasa waktu cepet banget berlalu. Sekarang, gue balik lagi ke sekolah gue di SMAN 3 Cibinong untuk cap jempol kaki eh cap tiga jari sebagai tanda kalo gue udah resmi jadi alumni, Gue lulus men dan dia? yup! dia juga lulus. Playlist di handphone sekarang muterin Fell in love without you-nya motion city soundtrack saat gue lagi nunggu antrian buat cap tiga jari, gue juga ngeliat dia yang lagi sama-sama ngantri buat cap tiga jari.

Last night I fell in love without you.
I waved goodbye to that heart of mine
Beating solo on your lawn


Pada awalnya emang agak sulit buat ngeluapain, tapi setelah gue coba it's work dan gue berhasil ngelupain dia.

After i fomally become alumni, gue berjalan mantap keluar gerbang,
sesampainya di luar gue menoleh ke arah sekolah.
Sekarang gue ngerasa semuanya udah beda, semuanya udah kembali normal. Gue udah bisa senyum lagi, Puzzle itu udah tersusun rapih.

Dan dengan Tinta yang masih nempel di jari-jari, dengan berakhirnya lagu ini,

Gue udah bisa ngelupain Lo.

Kamis, 16 Juni 2011

i'am a newbie for these kind of love things.

People says.... kalau mau nulis sesuatu
tulislah dengan sejujur mungkin.
well, kalo boleh jujur gue lagi jatuh cinta nih!
jadi yup! gue akan menulis soal itu.

here is it..........'apa yang mau di tulis?' pertanyaan inilah yang sering muncul di benak gue, ketika membahas soal cinta.
Guys! mesti gue akui hal paling susah untuk ditulis adalah cinta. kenapa? it's just because sangat, dobel sangat, sulit menulis soal ini without looking menye-menye, and downright termehek-mehek. Gue gak mau tulisan tentang cinta ini terlihat seperti surat cinta mbak-mbak pabrik dan tukang ojek tetangga gue: "kalau kamu bunga, aku tangkai nya." Najis! atau, "kalau kamu kebun bunga aku tukangnya........Tukang kebon." Najis! Najis!

Buat Gue, you've got me crazy more than a gardener.
More than explanation tentang tukang kebon.

but if you like to hear, the explanation is like: Loving you is like Indomie Telor tanpa bumbu kepuasan. Semua komposisi yang Lo tawarkan: your weirdness, your packaging, all the taste of you, seperti apa yang di tawarin dalam kemasan yang terbungkus rapih itu, seasoning powder yang menggoda and soft-boiled egg yang ditata rapih pada satu bowl dan dipercantik dengan hiasan tomat serta irisan daun bawang. Gue masak dan gue konsumsi, tapi gue masih aja gak puas. Gue masak dan konsumsi lagi tapi tetep gak puas dan gak akan pernah puas. Apa semua ini salah gue yang selalu menagih dan gak pernah puas akan Lo atau Lo yang selalu menawarkan cita rasa yang gak kunjung habis enaknya?. Atau kita berdua? i only can tasted it. I.NEVER.SATISFIED.FOR.SOMETHING.JUST.LIKE.YOU

See? we can make another one cool explanation about a latter of love. and i guess, it will be more sweeter dari pada nulis puisi-puisi tolol (you know lah, yang kaya "jangan pernah tinggalkan aku" Najis! Najis! Najis! pake cuih).
I'm a newbie for this thing, im just an idiot kid who love comedy and comedian (Raditya Dika, Sule, jim carrey, Eddie Murphy,Mitch Fatel etc), that's why i called my self as a newbie for these kind of love things.

well, im gonna make this se-simple mungkin
the simple form of what i feel is: "I Love You"

Big Love
Agie afrizal

Senin, 16 Mei 2011

JANGAN TELANJANGIN GUE !!!

Waktu itu, gue berdiri didepan pintu WC sekolah gue. (SMAN 3 CIBINONG)

Berhubung WC cowok lagi direnovasi ,alhasil WC cewek pun di gabung sama cowok. Gue yang udah kebelet boker langsung aja masuk, gue memperhatikan keadaan sekeliling. WC nya berlantai putih, bersih, dan ada satu stall (kotak tempat buang hajat). ‘anjir! WC nya bersih amat’ gue menggumam sesaat. Berhubung gue udah kebelet dan tanpa pikir panjang gue pun langsung masuk dan menutup pintu WC nya rapet serapet-rapetnya. Selesai mengamal kan tugas suci tersebut, gue pun bersiap keluar. Gue berfikir se-simple ini: kelar boker, cebok, pake celana dan langsung masuk kelas . tapi disinilah semua kesialan gue bermula.

First, saat mau pake celana, selesai naikin kancut …. Resleting celana pun macet dan NJING! Gue jerit kecil nahan si manis yang lagi berkutat sama resleting macet. Gak selesai disitu, setelah tragedi resleting macet gue pikir everything was cleared tapi begitu mau buka pintu terdengar suara rumpi cekikikan yang berjalan masuk kekamar mandi. Pikiran gue tenang aja, mungkin itu anak cowok yang iseng karena WC cewek & cowok kan di gabung. Tapi crowd itu mulai ngegosip ‘eh tau gak cowok itu tuh……’ yang di sambut antusiasme tingkat dewa khas anak-anak cewek klo udah ngerumpi ‘emang iyah cyiin?’ ‘terus gimandosdos?’ wah sialan ternyata bener cewek semua, dan mereka pun cekikikan lagi.
Gue yang masih traped di dalem bengong, sejurus kemudian gue muter otak dan mikir, ‘ANJRIT! TERNYATA , MEREKA BENERAN CEWEK!’ astaganagabonarjadilima mampus aja nih gue. Oke berhubung gue panikan, gue pun nyolok idung gue sedalem-dalemnya, gue gak boleh paniik! Gue harus berfikir jernih! Gue lagi kejebak dan harus nemuin solusi nya! Gue nyolok idung gue lebih dalem ‘ah! Sakit!’ baiklah, semua pasti ada jalan keluarnya.

‘eh sumpah cowok itu cute bangetz’ satu orang membuka obrolan, Gue ngedengerin sambil garuk-garuk titit. Yang lain menimpali dengan suara sedikit lebih cempreng ‘ah sumpah loe?!’. Pembahasan mereka sekarang soal cowok cute. Sementara gue yang masih terjebak di dalem sambil garuk-garuk titit, acuh! Peduli setan sama cowok cute bangetz yang pake akhiran ‘z’ itu. Yang gue pikirin adalah gimana caranya gue bisa keluar dari tempat ini *mikir sambil garukin titit*. Actually, walaupun WC cewek & cowok emang digabung … gue bakalan tetep malu kalo keluar saat ini juga. Mungkin gue bisa diteriakin ‘AAAAAAA!!! ANJING! AAAAAAA SIALAN MAU NGINTIPIN KITA YA NYET!!!’ salah-salah gue bisa diiket di bunuh pelan-pelan. Mula-mula bulu ketek gue dicabutin satu-satu, terus bulu ketek gue direbus dan gue disuruh minum airnya, setelah puas menyiksa gue, mereka akan membakar gue hidu-hidup. ‘ARRRGGGHHT GUE MESTI KELUAR, BAGAIMANA PUN CARANYA!’.

akhirnya gue pun nyusun rencana buat keluar dari WC ini, option nya macem: 1) gue tetep diem sambil garukin titit sampe mereka pergi, atau 2) gue keluar, nyelipin sabun dalem baju gue dan bilang ke mereka ‘Hei! Sinih-sinih! Jangan takut, gue cewek tulen ko! Kebetulan gue kena kanker payudara, makanya tete gue kotak sebelah!’.

‘tatapan matanya itu loch…… ukh gak nahan!’. Crowd itu mulai ngerumpi lagi. Dari percakapan mereka yang gue denger dari tadi. Gue prediksi mereka berkisar antara 3-5 orang. Soalnya setiap percakapan suaranya kedengeran beda-beda. Tapi yang paling dominan kedengeran itu yang suaranya cempreng. Mungkin dia jegger-nya atau leader dari temen-temenya yang mimpin jalanya rumpi dari tadi, sebentar-sebentar mereka ngomongin cowok cute ‘bangetz’ lalu topik pembicaraan berubah ke rencana hang-out mereka sepulangnya dari sekolah nanti.

‘emmm dari pada suntuk dirumah, gimana kalo kita nonton? Mumpung ‘satnite’ nih’ yang lain antusias ‘boleh-boleh! Sekalian kita rumpi-rumpi, hihihihi’. Mendengar kata satnite, gue pun ngomong dalem hati gue ‘ gak bisa apa ? lo hargai para jomblowers dengan mengurangi penggunaan kata satnite’ dengan nada sedikit geram karena emang gue lagi jomblo waktu itu.
‘gimana kalo kita nonton pocong vs kuntilanak?’.mereka lanjut ngerumpi. Gue kembali menggumam ‘ dasar pelem horror Indonesia dari judul aja udah ‘enggak banget’ POCONG VS KUNTILANAK dimana seremnya? Gue pun menerka-nerka semua adegan yang ada di film itu, mungkin tuh pocong sama kuntilanak lagi tanding smackdown dan pemenangnya dapet hadiah kawin sama gondoruwo plus bulan madu di pohon asem. Kalo aja gue bisa bikin film horror gue bakal bikin film ‘gita cinta pocong dan suster ngesot’ ending film-nya pocong sama suster ngesot ketemuan di pantai pas lagi sunset, pas pocong loncat-loncatan dia kesandung suster ngesot, ambruk terus jatoh terus kegulung ombak dan hilang dilautan, suster ngesotnya nangis darah karena ngerasa bersalah udah ngejatohin pocong, gimana romantiskan?.

‘Emang filmnya bagus?’ ‘iyah, bagus gak? Nanti gak serem lagi’ rumpi-an pun berlanjut ’hantunya serem banget!’ satu orang berkata dengan penuh nada dramatis. ‘ih gue suka gak bisa tidur kalo udah nonton film horor’ ‘sama gue juga’, yang lain menyambung. Sementara gue yang masih dalam posisi garukin titit berharap ada kuntilanak yang ngusir mereka pergi. Gue ngeliatin jam! udah hampir lima belas menit dan mereka belum juga pergi. Gue shock abis, gak percaya kalo cewek ngerumpi di WC itu ternyata lama juga. Selama ini gue suka heran kenapa cewek kalo ke WC selalu pengen bareng-bareng, nagabisin banyak waktu di dalem WC, ternyata ini toh penyebabnya. Kenapa mereka gak bisa kaya cowok aja sih!: masuk, amalkan dan keluar lagi. Gue sama sekali enggan ngajak temen cowok gue ‘ke WC bareng yuk!’ and then ngobrolin masalah bibir ‘ih bibir gue kering banget ya?!’, ‘nih cobain dong lip-gloss gue, bokap gue baru bawa dari Singapore loch’ (sumpah) gak penting banget.

Hening sesaat.

Ko tiba-tiba diem? Gue juga gak tau, I hope that itu tandanya mereka udah keluar dari WC. Gue pun tersenyum lebar, bersiap keluar dari sini. Gue ngintip sebentar, membuka pintu sedikit dan yang gak gue sangka-sangaka ternya tuh cewek-cewek masih ada di depan pintu, mereka bener-bener histeris ‘AAAAAANJING SIAPA TUH DIDALEM?! MONYET! MAU NGINTIPIN KITA Y?!’. gue pun refleks dan merapatkan kembali pintunya, hampir kepeleset dan nyusruk ke liang TAI!. Mereka ribut diluar, beberapa dari mereka ada yang bertanya ‘siapa sih loe?! Kalo mau keluar mah keluar aja!’ gue yang lagi panik mampus gak mau keluar gitu aja, gue mulai bikin asumsi-asumsi yang ngaco: ‘gue disuruh keluar gitu aja?’ gak mungkin!’ mungkin ini trik, ya! Trik! Kaya orang sekampung yang mau mincing maling biar keluar dari persembunyian nya, begitu malingnya keluar, dia di gebukin, di bacok, ditelanjangin, diarak keliling kampung, fatalnya di bakar idup-idup! Asumsi ngaco lainya adalah ‘gimana kalo gue niruin suara binatang?!, kayak kucing misalnya ‘meong’ ‘ tapi gak mungkin! Mana ada kucing boker di WC manusia?!. Gue pernah liat sih acara TV soal hewan gitu dimana Simpanse diajarin boker menggunakan WC manusia, tapi gue gak bisa niru-in suara simpanse!.

Gue masih diem aja, nungguin tuh cewek-cewek keluar. Bagusnya tuh cewek gak punya keberanian buka pintu WC gue, sementara gue nahan malu badan gue makin keringetan dan rasanya pengen boker lagi! ‘EH LO YANG ADA DI DALEM! KELUAR AJA, IT’S OK KO!’ yang lain ketawa-ketiwi, gue tau mereka lagi nge-tawa-in gue.
Gue makin malu! Rasanya pengen teriak ‘ oke gue keluar! Tapi tolong siram, tokay gua yah!’ tapi gue takut di gebukin.

Beberapa menit berlalu, suasana kembali hening.

Sekali lagi gue memastikan keadaan, apakah sudah aman atau belum? And yes! Meraka udah cabut, gue nyalain keran dan nyiram tokay gue yang udah kering karena kelamaan gak disiram. Gue pun jalan dengan sangat hati-hati keluar dari WC sambil sesekali celingak-celinguk ngeliatin crowd cewek yang sukses bikin gue malu abis! Kira-kira lima meter dari depan pintu toilet cewek ada segerombolan cewek-cewek SMA berjilbab yang grasak-grusuk sambil ngasih tampang sinis ke gue! Jangan-jangan ini nih mereka, pikir gue. Gue memandangi mereka dan sekelibat mendengar suara cempreng yang gue denger di kamar mandi tadi, sumpah gue malu mampus.
Gak berapa lama seorang cewek memandangi gue, dengan logat nyindir dia bilang ‘ih untung gue gak buka baju tadi, hampir aja diintip’. Whatever you fuckin say (gue nahan emosi dalem hati) dan berharap mereka gak nelanjangin gue meng-arak gue keliling kelas.

Rabu, 19 Januari 2011

MINI DUFAN (rumah hantu - pasar malem)

*Dear Diary.......* maaf atas ke-unyuaaan gw barusan.....
anyway kejadian ini selepas adzan magrib........... temen gw ngajak hang-out kepasar malem niatnya
cuma mau beli gulali dan gak tau kenapa tiba2 aja dia ngajak kesebuah wahana
yg udah cukup lama gak gw rasain lagi, yup! Rumah Hantu.
dan yg konyol nya adalah salah satu dari temen gw itu ber-perawakan cukup besar
tapi nyatanya dia yg pertama ngajak gw masuk Rumah Hantu.... tiba2 aja muter arah dan bilang
'keluar yuk!, uang kembalian beli gulali blom gw ambil nih" * nih coy uangnya tadi gw yang ambil kembalianya* kata gw sambil ngeluarin uang kembalian dari kantong...... *pake alesan ngambil uang! takut mah takut aja*
dan temen gw yg satu lagi bilang "udah bayar nih sayang kalo gak masuk" dan petualangan pun dimulai............
begitu depan gerbang.. asep kemenyan langsung menyambut kedatangan kami.... jreng ..... jrengg
sontak! temen gw yg per-awakanya cukup besar itu teriak * anjing, bangsat, ......." semua yg binal dia sebutin.....padahal badanya cukup besar.... tapi heranya begitu liat bantal guling yang dibungkus kain kafan
bagi dia itu kayak ngeliat mayat bencong korban sodomi...*ahhh gie cabut yuk cabut, gue di telfon nyokap tadi katanya ayam tetangga gw sunatan* *ah bacot lo!*
anyway pada akhirnya gw paksa dia masuk wah bener-bener gelap deh di dalem baunya juga gak enak, udah bau asep di tambah lagi bau ketek temen gue yang bisa bikin anak ayam pengen balik lagi jadi telor fiuuuhhh.... dan akhirnya setelah muter-muter teu puguh gw pun keluar dari rumah bedebah itu
.... dan lo tau apa? dengan bangganya temen gue bilang *ah apanya yang serem?! kecil segitu mah* *masuk lagi yuk* sambung gue, *gue mau liat acara sunatan ayamnya tetangga gue dulu ya, bye* dengan cepat temen gue cabut dan petualangan pun berakhir dengan menyisakan bau ketek temen gue yang bisa bikin anak ayam gak mau keluar dari telornya.