Rabu, 22 Oktober 2014

Senja Kala itu...



Senja kala itu, ketika matahari pergi terlalu dini
aku datang menemui mu
menghampiri dinginya kabut tebal mu
memandang ruang hampa dari atas mu

biarlah aku merendah pada puncakmu, biarlah..
biarlah aku kalah akan jinggamu
yang berubah senja pada semburat merah muda
diujung langit sana. biarlah... tak mengapa

kita berdua, disana, bicara tanpa kata
kau meng-iya-kan semuanya
seakan kau mengerti
apa yang aku mau

kita berdiskusi, disana, tentang suatu sore yang indah
tentang sebuah tujuan yang sudah kita tau
kemana arahnya.

senyumku sujud di bumi mu
pada suatu sore yang baru
di Gede - Pangrango
senja kala itu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar