Sabtu, 14 November 2015

Aku TIdak Bermaksud Memarahimu

Aku tidak bermaksud memarahimu. Aku pernah begitu takut melihat alis mu meninggi dan sorot mata mu berapi-api, aku tak ingin melihat mata itu seolah kamu mengisyaratkan aku tak pantas ada di depan mu karena telah memarahi mu. Aku beri tahu diriku sendiri bahwa bukan maksudku memarahimu, aku sudah kehilangan kamu yang saat itu menyayangiku.

Aku tidak bermaksud memarahimu.
Aku tidak ingin kamu larut dalam benci akibat prasangka buruk yang terus datang silih berganti. Meniadakan kasih sayang yang selama ini terjaga dengan baik, atau mengasingkan sosok ku seperti tak pernah kamu kenal sebelumnya. Sekali lagi,aku kehilangan kamu yang saat itu menyayangiku.

Aku tidak bermaksud memarahimu.
Tapi suatu waktu, aku bisa saja salah. Melakukan hal bodoh yang akhirnya membuat kamu badmood dan kesal. Menjadi lelaki paling mengesalkan yang membuat kamu ingin gumoh. Sampai pada saatnya, fase itu datang lagi, fase dimana kamu akhirnya memutuskan untuk benar-benar benci. Aku kehilangan aku yang saat itu terlanjur berjanji.

Aku tidak bermaksud memarahimu.
Aku terus berusaha membayangkan kamu untuk tetap lucu dan baik - baik saja. Lalu siapa yang sangka, aku yang terlajur berjanji ini tak melulu mampu memenuhi ucapanya sendiri. Apa ada orang yang menyesal selain aku? Aku rasa tidak, sebab aku gagal untuk mencoba menjadi orang yang menyenangkan dan mengimbangimu.

Tapi, percayalah. Pada tiap-tiap keterbatasanku, aku tidak bermaksud memarahimu.

Bogor, Nov 2015
Agi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar